Senin, 03 Oktober 2016

3. Kata

1.     KATA
a.     Hakikat Kata
·         Kridalaksana (1985) menjelaskan kata sebagai satuan fonologis.
·         Ramlan (1996) yang mengatakan bahwa kata merupakan dua macam satuan, yaitu satuan fonologis dan satuan gramatis.
·         Alisyahbana (1978) menjelaskan kata adalah kesatuan kumpulan fonem atau huruf yang terkecil yang mengandung pengertian.
*      Jadi, kata bentuk bebas terkecil yang mempunyai kesatuan fonologis dan kesatuan gramatis yang mengandung suatu pengertian.
(Putrayasa,2008 : 43-44)
b.      Klasifikasi Kata
o   Kelas Terbuka
Kelas yang keanggotaannya dapat bertambah atau berkurang sewaktu – waktu berkenan dengan perkembangan social budaya yang terjadi dalam masyarakat penutur suatu bahasa, dan dapat menjadi dasar dalam proses morfologis.
Adverbia
Kelas
N
V
A
I.     Negasi
Bukan
Tidak
Tanpa
+
-
+
(+)
+
+
(+)
+
-
II.  Frekuensi
Sering
Jarang
Kadang -kadang
-
-
-
+
+
+
-
-
-
III.   Kuantitas ( Jumlah)
Banyak
Sedikit
Kurang
Cukup
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
IV.   Kualitas (Derajat)
Agak
Cukup
Lebih
Kurang²
Sangat
Sekali
Paling
Sedikit²
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
+
+
V.  Kala (tenses)
Sudah
Sedang
Tengah
Lagi
Akan
Hendak
Mau (akan)
-
-
-
-
-
-
-

+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
-
-
VI.   Keselesaian (perfekt)
Belum
Baru
Sedang
Sudah
-
-
-
-
+
+
+
+
+
+
+
+
VII.                        Keharusan
Boleh
Harus
Wajib
Mesti
(+)
(+)
-
-
+
+
+
+
-
-
-
-
VIII.       Kepastian
Pasti
Tentu
Mungkin
Seringkali
(+)
(+)
(+)
(+)
+
+
+
+
+
+
+
+
Berdasarkan keterangan di atas ciri yang membedakan ketiga kelas, nomina, verba, dan ajektifa yang membedakan adalah bahwa kata dari kelas nomina (N) tidak dapat didampingi oleh negasi tidak padahal kata-kata dari kelas verba dan ajektifa dapat. Sedangkan kata-kata dari kelas verba dapat didampingi adverbia frekuensi sering, padahal kata-kata dari kelas nomina dan ajektifa tidak dapat. Sebaliknya kata-kata dari kelas ajektifa dapat didampingi oleh adverbia derajat agak padahal kata-kata dari kelas nomina dan kelas verba tidak dapat.
1.      Nomina
Ciri utama kata benda dilihat dari adverbia pendampingnya adalah bahwa kata-kata yang termasuk kelas nomina.
                    Kucing
                    Meja
Tidak           Bulan
                    Rumah
2.      Verba
Ciri utama kata kerja dilihat dari adverbia yang mendampinginya adalah bahwa kata-kata yang termasuk kelas verba.
-          Tidak datang
-          Tidak pulang
3.      Ajektifa
Ciri utama kata keadaan dari adverbial yang mendampinginya adalah bahwa kata-kata yang termasuk kelas ajektifa.
-          Cukup mahal
-          Tentu baik
o   KelasTertutup
Kelas kata yang jumlah keanggotaannya terbatas dan tidak tampak kemungkinan untuk bertambah atau berkurang, dan tidak pernah menjadi dasar dalam suatu proses morfologis.
1.      Adverbia
Fungsinya adalah menerangkan kata kerja, kata sifat, dan jenis kata yang lainnya berbeda dengan ajektifa (kata sifat) yang fungsinya menerangkan kata benda.
-          Mungkin ayah pergike Jakarta.
-          Wajib pergi.
2.      Pronomina
Kata ganti yang tugasnya memang menggantikan nomina yang ada.
-          Kata ganti diri
Kata ganti diri adalah pronominal yang menggantikan nomina orang atau yang diorangkan, baik berupa nama diri atau bukan nama diri.
-          Kata ganti penunjuk
Pronomina demontratif adalah kata ini dan itu yang digunakan untuk menggantikan nomina.
-          Kata ganti tanya
Pronomina interogatifa adalah kata yang digunakan untuk bertanya atau menanyakan sesuatu. Kata ganti ini meliputi apa, siapa, kenapa, mengapa, berapa, bagaimana, dan mana.
-          Pronominal tak tentu
Kata ganti tak tentu adalah kata-kata yang digunakan untuk menggantikan nomina yang tidak tentu. Yang termasuk adalah seseorang, salah seorang, siapa saja, setiap orang, masing-masing, suatu, salah satu, beberapa, sewaktu-waktu.
3.      Numeralia
-          Kata bilangan
Kata-kata yang menyatakan bilangan, jumlah, nomor, urutan, dan himpunan.
-          Kata bantu bilangan
Kata penjodoh bilangan adalah kata-kata yang digunakan sebagai tanda pengenal nomina tertentu dan ditempatkan di antara kata bilangan dengan nominanya.
4.      Preposisi
Kata depan adalah kata-kata yang digunakan untuk merangkaikan nomina dengan verba di dalam satu klausa.
5.      Konjungsi
Kata penghubung adalah kata-kata yang menghubungkan satuan sintaksis.
-          Konjungsi koordinatif
Konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara.
-          Konjungsi subordinatif
Konjungsi yang menghubungkan dua klausa yang kedudukannya tidak sederajat.
-          Konjugsi antar kalimat
Konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraf.
6.      Artikulus
Kata sandang adalah kata-kata yang berfungsi sebagai penentu atau mendefinitkan sesuatu nomina, ajektifa, atau kelas lain.
7.      Interjeksi
Kata-kata yang mengungkapkan perasaan batin, misalnya karena kaget, marah, kangen, sedih, dll.
(Chaer, 2008 : 63-105)
c.       Pembentukan Kata Secara Inflektif dan Derivatif Serta Paradigmanya
§  Inflektif
Tidak membentuk kata baru atau kata lain yang berbeda. Dalam Bahasa Indonesia hanya terdapat dalam pembentukan verba transitif, yaitu dengan prefiks me- untuk verba transitif aktif, dengan prefiks di- untuk verba transitif pasif tindakan, dengan prefiks ter- untuk verba transitif pasif keadaan, dan dengan prefiks zero untuk verba imperative.
§  Derivative
Membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya.
            (Chaer, 2008 : 38)
2.      KLITIKA
Dengan istilah “Klitika” ada beberapa soal yang perlu dipecahkan.
Jadi, klitika adalah imbuhan yang dalam ucapannya tidak mempunyai tekanan sendiri dan tidak merupakan kata karena tidak dapat berdiri sendiri atau selalu terikat pada bentuk (kata) lain.
(Verhaar, 1992 : 61)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar