Morfologi Sebagai Cabang Ilmu Linguistik
A.
Hakikat
Morfologi dari Berbagai Pakar.
Secara
etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yaitu ‘bentuk’, dan logi yaitu
‘ilmu’. Jadi, secara harfiah morfologi adalah ilmu mengenai bentuk. Dalam
kajian linguistik, morfologi adalah ilmu mengenai bentuk – bentuk dan
pembentukn kata. Jadi, ujung dari proses morfologi adalah terbentuknya kata
dalam bentuk dan makna sesuai dengan keperluan dalam satu tindak pertuturan.
B.
Morfem
Morfem
adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna. Dengan kata terkecil
berarti tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa memasukkan
maknanya. Dalam konvensi linguistik sebuah bentuk dinyatakan sebagai morfem
yang ditulis di dalam kurung kurawal ({…}).

·
Identifikasi
Morfem.
Satuan bahasa merupakan komposit antara bentuk dan makna.
Oleh karena itu, untuk menetapkan sebuah bentuk adalah morfem atau bukan
didasarkan pada kriteria bentuk dan makna itu.
Hal –hal
berikut dapat dipedomani untuk menentukan morfem dan bukan morfem:
1)
Dua bentuk yang sama
atau lebih memiliki makna yang sama merupakan morfem.
-
Bulan
depan dia akan menikah.
-
Bulan
November lamanya 30 hari.
2)
Dua bentuk yang sama
atau lebih bila memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda.
-
Bank Indonesia member bunga
5 persen per tahun.
-
Dia datang membawa
seikat bunga.
3)
Dua buah bentuk yang
berbeda, tetapi memiliki makna yang sama, merupakan dua morfem yang berbeda.
-
Ayah
pergi ke Surabaya.
-
Bapak
baru pulang dari Surabaya.
4)
Bentuk – bentuk yang
mirip (berbeda sedikit) tetapi maknanya sama adalah sebuah morfem yang sama,
asal perbedaan bentuk itu dapat dijelaskan secara fonologis. Seperti bentuk –
bentuk me-, mem-, men-,meny-, meng-, dan
menge-.
-
Melihat.
-
Membina.
-
Mendengar.
-
Menyusul.
-
Mengambil.
-
Mengecat.
5)
Bentuk yang hanya
muncul dengan pasangan satu – satunya adalah morfem.
-
Bentuk kuyup
pada kontruksi basah kuyup.
-
Bentuk bugar
pada kontruksi segar bugar.
6)
Bentuk yang muncul
berulang – ulang pada satuan yang lebih besar apabila memiliki makna yang sama
merupakan morfem yang sama.
-
Membaca.
-
Pembaca.
-
Pembacaan.
-
Bacaan.
-
Terbaca.
-
Keterbacaan.
7)
Bentuk yang muncul
berulang – ulang pada satuan bahasa yang lebih besar ( klausa, kalimat )
apabila maknanya berbeda secara polisemi juga merupakan morfem yang sama.
-
Ibunya menjadi kepala
sekolah di SD Jombatan IV.
-
Setiap kepala
mendapat bantuan seratus ribu rupiah.
-
Tubuhnya memang besar
tetapi sayang kepalanya kosong.
·
Morf
dan Alomorf
Morfem sebenarnya merupakan barang abstrak karena ada dalam
konsep. Sedangkan yang konkret, yang ada dalam tuturan adalah alomorf, yang
tidak lain dari realisasi dari morfem itu. Jadi, sebagai realisasi dari morfem
itu, alomorf bersifat nyata.
Pada umunya sebuah morfem hanya memiliki sebuah alomorf.
Namun, ada juga morfem yang direalisasikan dalam beberapa bentuk alomorf.
Morfem
|
Alomorf
|
Contoh
|
ber-
|
ber-
be-
bel-
|
bertemu, berdoa
beternak, bekerja
belajar
|
Malah morfem {me} memiliki enam buah
alomorf.
Morfem
|
Alomorf
|
Contoh
|
me-
|
me-
mem-
men-
meny-
meng-
menge-
|
melihat, merawat
membaca, membawa
menduga, mendengar
menyisir, menyusul
menggali, mengebor
mengecat, mengetik
|
Morf
berate bentuk yang belum diketahui statusnya, apakah sebagai morem atau sebagai
alomorf. Jadi, sebenarnya wujud fisik morf adalah sama dengan wujud fisik
alomorf. Sedangkan morfem merupakan abstraksi dari alomorf atau alomorf –
alomorf yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar